Minggu, 10 April 2011

GOLKAR AGAM: Lazuardi Erman Ketua DPD Golkar Agam

GOLKAR AGAM: Lazuardi Erman Ketua DPD Golkar Agam: "MUSDA VIII PARTAI GOLKAR KAB. AGAM, 24-25 FEBRUARI 2011. Lazuardi Erman, SH terpilih dengan suara bulat sebagai ketua DPD Partai Golkar Ag..."

GOLKAR AGAM: AMPG, Tempat Kumpulan Anak Muda

GOLKAR AGAM: AMPG, Tempat Kumpulan Anak Muda: "AMPG - Tempatnya anak-anak muda, yang bisa membawa Citra baik Partai GOLKAR di masa mendatang. Kami berharap akan lahir generasi-generasi ba..."

GOLKAR AGAM: SEJARAH PARTAI GOLONGAN KARYA

GOLKAR AGAM: SEJARAH PARTAI GOLONGAN KARYA: "PARTAI GOLONGAN KARYA Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta..."

Kamis, 07 April 2011

AMPG, Tempat Kumpulan Anak Muda

AMPG - Tempatnya anak-anak muda, yang bisa membawa Citra baik Partai GOLKAR di masa mendatang. Kami berharap akan lahir generasi-generasi baru yang membawa semangat perubahan kearah yang lebih baik.
----------------------------------------

Pimpinan Daerah AMPG Kota Bukittinggi Periode 2009-2015 HAFRIANTO dilantik Ketua AMPG Prov. Sumatera Barat RISMAN SIRANGGI di Aula Hotel Dymens Jalan Sudirman Bukittingi Kamis 7 April 2011. Bapak H. LEONARDY HARMAINY, SIP. DT. BANDARO BASA, meminta kepengurusan AMPG dengan masa usia produktif dapat membawa Partai GOLKAR menjadi Partainya Generasi Muda.

"AMPG tempatnya anak-anak muda, yang membawa citra baik Partai GOLKAR di masa mendatang. kami berharap akan lahir generasi-generasi baru yang membawa semangat perubahan kearah yang baik. Anak muda harus menjadi penggerak karena semangatnya yang masih tingi" kata Bapak H. LEONARDY HARMAINY, SIP. DT. BANDARO BASA.

Bapak H. TRISMON adalah Ketua DPD Partai GOLKAR Kota Bukittinggi, meminta "agar AMPG bisa bersama-sama berkoordinasi dengan semua masyarakat terutama kalangan muta Kota Jam Gadang itu. Karena dinilai AMPG, tempatnya orang-orang muda untuk berkarya menyalurkan bakat dan semangatnya. dan kedepannya kita mengharapkan juga bisa menargetkan 30% perolehan suara di Kota Bukittinggi pada Pemilu Legislatif 2014".

Ketua PD AMPG  Kota Bukittinggi HAFRIANTO mengakui AMPG, tempatnya Generasi Muda . Membangun semangat membawa perubahan baru demi masa depan yang lebih baik. Karena Pemuda hari ini adalah Pemimpin dimasa mendatang.

Lazuardi Erman Ketua DPD Golkar Agam

MUSDA VIII PARTAI GOLKAR KAB. AGAM,
24-25 FEBRUARI 2011.


Lazuardi Erman, SH terpilih dengan suara bulat sebagai ketua DPD Partai Golkar Agam periode 2010-2015 dalam MUSDA VIII Partai Golkar Agam di hotel Nuansa Maninjau, Ambun Pagi, Matur pada tanggal 24-25 Februari 2010.

Proses pemilihan ketua DPD Partai Golkar Agam sendiri tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya yang akan berlangsung sengit, pasalnya Lazuardi Erman yang sudah diprediksi sejak awal akan duduk sebagai ketua DPD Partai Golkar Agam pengganti Syahril St.Kayo justru melenggang mulus ke kursi ketua tanpa perlawanan berarti.

Musda III DPD Partai Golkar Agam sendiri justru diwarnai kekecewaan banyak kader, pasalnya perubahan dokrin dan pola kepemimpinan DPD Golkar Agam yang terkesan menekan, menjadi catatan tersendiri yang memicu perdebatan sengit diantara para kader golkar di kabupaten Agam saat ini.

Ketua panitia musda III Golkar Agam Budar B.Burhan, menyebut musda III Golkar Agam yang digelar 2 hari di hotel Nuansa Maninjau sudah berhasil merampungkan berbagai keputusan penting untuk kemajuan partai kedepan.

Tak hanya merumuskan berbagai program kerja, tapi berhasil merampungkan pemilihan ketua baru bahkan, pengurus harian sudah ditetapkan langsung Kamis malam. "Berbagai agenda musda sudah berhasil dirumuskan bersama ,yang muaranya untuk kepentingan partai  kedepan," tegas Budar.

Sementara menjawab Padang Ekspres (Grup Padang-Today), Lazuardi Erman ketua DPD Partai Golkar Agam terpilih menyebut, pihaknya sudah berhasil merampungkan jajaran pengurus harian dengan sekretaris Budiarto, serta beberapa tokoh dan kader golkar lainnya masuk dalam komposisi kepengurusan baru.

Ditegaskan Lazuardi Erman, pihaknya akan berbuat yang terbaik untuk kemajuan dan pengembangan partai kedepan, sesuai tuntutan agar golkar bisa lebih optimal berperan di berbagai aspek serta program pemenangan pemilu 2014 mendatang.

Lazuardi Erman yang juga ketua DPD Knpi Agam itu optimis, dalam pemiulu 2014 mendatang, perolehan kursi partai golkar di DPRD Agam akan melejut dari 6 kursi yang ada saat ini. "Sejak dini, kita akan programkan peningkatan jumlah kursi sesuai tuntutan, " tegasnya optimis.

Musda III partai golkar Agam memicu beragam komentar, menyusul sikap keras ketua DPD Golkar Sumbar Hendra Irwan Rahim meminta kader golkar Agam menggolkan Ardinal Hasan sebagai balon bupati satu-satunya dari partai tersebut

 "Keriuhan justru terjadi saat ketua DPD menyampaikan itu, pasalnya banyak yang tak merespon sosok yang disebutkan, apalagi hal itu terkesan sebagai pemaksaan, karena tim pilkada golkar Agam justru masih dalam proses penggodokan," sebut seorang tokoh senior golkar kepada Padang Ekspres yang enggan disebut namanya.

SEJARAH PARTAI GOLONGAN KARYA


PARTAI GOLONGAN KARYA


Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat. Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golongan fungsional/golongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu. Terpilih sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar adalah Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Desember 1965.

Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291organisasi.

Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu:
1. Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO)
2. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI)
3. Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR)
4. Organisasi Profesi
5. Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM)
6. Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI)
7. Gerakan Pembangunan

Untuk menghadapi Pemilu 1971, 7 KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR tersebut, mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo dan nama ini, sejak Pemilu 1971, tetap dipertahankan sampai sekarang.

Pada Pemilu 1971 ini, Sekber GOLKAR ikut serta menjadi salah satu konsestan. Pihak parpol memandang remeh keikutsertaan GOLKAR sebagai kontestan Pemilu. Mereka meragukan kemampuan komunikasi politik GOLKAR kepada grassroot level. NU, PNI dan Parmusi yang mewakili kebesaran dan kejayaan masa lampau sangat yakin keluar sebagai pemenang. Mereka tidak menyadari kalau perpecahan dan kericuhan internal mereka telah membuat tokoh-tokohnya berpindah ke GOLKAR.

Hasilnya di luar dugaan. GOLKAR sukses besar dan berhasil menang dengan 34.348.673 suara atau 62,79 % dari total perolehan suara. Perolehan suaranya pun cukup merata di seluruh propinsi, berbeda dengan parpol yang berpegang kepada basis tradisional. NU hanya menang di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, Partai Katholik di Nusa Tenggara Timur, PNI di Jawa Tengah, Parmusi di Sumatera Barat dan Aceh. Sedangkan Murba tidak memperoleh suara signifikan sehingga tidak memperoleh kursi DPR.

Kemudian, sesuai ketentuan dalam ketetapan MPRS mengenai perlunya penataan kembali kehidupan politik Indonesia, pada tanggal 17 Juli 1971 Sekber GOLKAR mengubah dirinya menjadi GOLKAR. GOLKAR menyatakan diri bukan parpol karena terminologi ini mengandung pengertian dan pengutamaan politik dengan mengesampingkan pembangunan dan karya.

September 1973, GOLKAR menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) I di Surabaya. Mayjen Amir Murtono terpilih sebagai Ketua Umum. Konsolidasi GOLKAR pun mulai berjalan seiring dibentuknya wadah-wadah profesi, seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI). Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar, dengan dukungan sepenuhnya dari Soeharto sebagai pimpinan militer, melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan mula-mula kekuatan PKI, kemudian juga kekuatan Bung Karno.

Pada dasarnya Golkar dan TNI-AD merupakan tulang punggung rezim militer Orde Baru. Semua politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar. Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa, jabatan-jabatan dalam struktur eksekutif, legislatif dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader-kader Golkar.

Keluarga besar Golongan Karya sebagai jaringan konstituen, dibina sejak awal Orde Baru melalui suatu pengaturan informal yaitu jalur A untuk lingkungan militer, jalur B untuk lingkungan birokrasi dan jalur G untuk lingkungan sipil di luar birokrasi. Pemuka ketiga jalur terebut melakukan fungsi pengendalian terhadap Golkar lewat Dewan Pembina yang mempunyai peran strategis.

Jadi Pimpinan Pemilu
Dalam pemilu Golkar yang berlambang beringin ini selalu tampil sebagai pememang. Kemenangan Golkar selalu diukir dalam pemilu di tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Arus reformasi bergulir. Tuntutan mundur Presiden Soeharto menggema di mana-mana. Soeharto akhirnya berhasil dilengserkan oleh gerakan mahasiswa. Hal ini kemudian berimbas pada Golkar. Karena Soeharto adalah penasehat partai, maka Golkar juga dituntut untuk dibubarkan. Saat itu Golkar dicerca di mana-mana. Akbar Tandjung yang terpilih sebagai ketua umum di era ini kemudian mati-matian mempertahankan partai. Di bawah kepemimpinan Akbar, Golkar
berubah wujud menjadi Partai Golkar. Saat itu Golkar juga mengusung citra sebagai Golkar baru. Upaya Akbar tak sia-sia, dia berhasil mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra, inilah yang membuat Akbar menjadi ketua umum Golkar yang cukup legendaris. Partai Golkar kemudian ikut dalam Pemilu 1999, berkompetisi bersama partai-partai baru di era multipartai. Pada pemilu pertama di Era Reformasi ini Partai Golkar mengalami penurunan suara di peringkat ke dua di bawah PDIP.

Namun pada pemilu berikutnya Golkar kembali unggul. Pada pemilu legislatif 2004 Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif dengan 24.480.757 suara atau 21,58% suara sah. Pada pemilu legislatif 2009 lalu suara Partai Golkar kembali turun ke posisi dua. Pemenang pemilu dipegang oleh Partai Demokrat.

Dalam Munas VIII di Pekanbaru, Aburizal Bakrie terpilih sebagai ketua umum menggantikan Jusuf Kalla. Sebagai pimpinan baru partai beringin, Aburizal bertekad akan kembali membawa Golkar memenangkan pemilu. Dia menargetkan Golkar menjadi pemenang pertama pemilu legislatif 2014 nanti.

Ketua Umum GOLKAR dari masa ke masa
· Djuhartono (1964-1969)
· Suprapto Sukowati (1969–1973)
· Amir Moertono (1973–1983)
· Sudharmono (1983–1988)
· Wahono (1988–1993)
· Harmoko (1993–1998)
· Akbar Tandjung (1998–2004)
· Jusuf Kalla (2004–2009)
· Aburizal Bakrie (2009–sekarang)